Jun 16, 2011

a man educate a mother, a mother educate a son.. (chained links)

Dulu x sering tanya pada seorang Guru, Beliau sangat detail dan rinci dalam menerangkan sesuatu, apalagi yang berhubungan dengan hukum, suatu ketika x tanya tentang sepotong 'kata', complete conversations just like this.

x: Pak, pengertian kata "ini" sebenernya bagaimana sih Pak, saya dpt 2 makna yang sangat beda.
G: yang mana Pak ?, itu di quran ada 2, di surat A ayat b, dan di surat C ayat d.
Kalau di surat A ayat b, itu keterangannya ada di Bukhori Jus e, halaman f, bab g, keterangannya gini .. bla bla bla.
Kalau di surat C ayat d, itu keterangannya ada di Muslim jus h, halaman i, bab j, keterangannya gini ... bla bla bla.
Perbandingan lain ada di Hadis K, L, M.. bla bla bla..

x: (terperanga, wah, si Bapak ini punya hardisk di otaknya berapa Giga dan pake processor apa disana ya ?), ooo gitu ya Pak.

*sering sekali si x tanya pada bapak G tersebut, sampai2, setiap ada murid2 yg lain tanya ke rumahnya, maka si x selalu di invite untuk mendengarkan penjelasannya. even si x lagi tidur, di bangunkan hanya untuk agar mendengar penjelasan tentang orang yang tanya kepadanya.

suatu ketika, seiring perjalanan waktu, si x pernah tanya : "Pak kalau keterangannya hal ini gimana ?"
G: (hmmm.... diem lama sekali ...) *karena di sampingnya ada ibunya si G, langsung tanya : "Buk, bagaimana dalil yg tentang ini ?" (ibunya mungkin umurnya sekitar 80-an lebih)
Lalu si Ibuk menjawab : "bla bla bla .... di sebutkan semua dalilnya dan di terangkan"
G: "Lha itu Pak penjelasannya."
x : (wah wah wah ... putranya aja sebegitu pinternya, ternyata ibuknya jauh lebih pinter.... )  *ooo, iya ya.

suatu ketika ibuknya x datang kerumahnya ibuknya G, menjenguk x.

ngobrol-lah ibuk dengan ibuk, lalu si ibuknya G bilang : "saya ini sudah kuwalahan syukur, punya putra si G, dulunya gini,skrg paling tidak bisa saya andalkan untuk sharing masalah ilmu dan itu celengan saya nanti kalau mati, "
*lalu si ibuknya G itu cerita panjang lebar yg intinya "sungguh bangga dan syukur dia, krn putranya krn ilmu bisa diandalkan bagi ortunya, baik kethoatannya, keilmuannya, dlsb."
dia cerita, itu sdh sesuai dengan cita2 bapaknya, dan dia bisa seperti itu krn didikan bapaknya si G yg sdh duluan meninggal.

*si Ibuknya x hanya diem mendengarkan,... (bersama si x)
*lalu si ibuknya G menasehati jg si x, "macem2.. intinya : belajarlah sebanyak2nya skrg, dan mulyakanlah ibumu selagi ada"    (  :(( so sad advice )

ahirnya bbrpa waktu di tinggal, ternyata ibuknya G meninggal, hix hix.. dan si x gak tau ...  setiap kali kesana si x selalu pengen di nasehati ibuknya G, krn beliau berhasil mendidik salah satu putranya jadi kebanggaan dan celengan nanti ketika dia meninggal. x sudah anggap ibuknya G seperti ibuknya sendiri.

pengalaman pribadi si x dalam melihat si ibuknya G :
1. orang yg punya byk kelebihan, even sdh 80-an, tp pendengarannya masih bs mengetahui itu suara sendal siapa yg pulang diatas jam 10, siapa2 aja anak2nya yg belum tidur, siapa2 aja anak2nya yg gak ngaji, siapa2 aja anak2nya yg gak tidur di rumah, etc.. (semua itu tanpa melihat, tp langsung bs menegur)
2. orang yg sangat keras, tp sangat lembut klo di tunjukkan dalilnya (pernah di tunjukkan dalilnya oleh si G dan langsung nurut)

Summary :
1. hormatilah ibukmu selagi masih ada. (masih ada yg bilang : "mbung, pokokna meli eta !!!")
2. cintailah ilmu, dan ilmu itu akan selalu bicara untuk menasehati anda sendiri.
3. sekeras2nya orang, harusnya dia akan lemas krn dasar ilmu yg benar.
4. you can get another summary by yourself.


*semua conversation awalnya adalah bahasa Java, dan tanpa mengurangi makna maksud intinya, di sadur ke bhs Indo.
*how peaceful family, the family who can create their own peace by their own knowledge (religion knowledge).

.
Dulu x sering tanya pada seorang Guru, Beliau sangat detail dan rinci dalam menerangkan sesuatu, apalagi yang berhubungan dengan hukum, suatu ketika x tanya tentang sepotong 'kata', complete conversations just like this.

x: Pak, pengertian kata "ini" sebenernya bagaimana sih Pak, saya dpt 2 makna yang sangat beda.
G: yang mana Pak ?, itu di quran ada 2, di surat A ayat b, dan di surat C ayat d.
Kalau di surat A ayat b, itu keterangannya ada di Bukhori Jus e, halaman f, bab g, keterangannya gini .. bla bla bla.
Kalau di surat C ayat d, itu keterangannya ada di Muslim jus h, halaman i, bab j, keterangannya gini ... bla bla bla.
Perbandingan lain ada di Hadis K, L, M.. bla bla bla..

x: (terperanga, wah, si Bapak ini punya hardisk di otaknya berapa Giga dan pake processor apa disana ya ?), ooo gitu ya Pak.

*sering sekali si x tanya pada bapak G tersebut, sampai2, setiap ada murid2 yg lain tanya ke rumahnya, maka si x selalu di invite untuk mendengarkan penjelasannya. even si x lagi tidur, di bangunkan hanya untuk agar mendengar penjelasan tentang orang yang tanya kepadanya.

suatu ketika, seiring perjalanan waktu, si x pernah tanya : "Pak kalau keterangannya hal ini gimana ?"
G: (hmmm.... diem lama sekali ...) *karena di sampingnya ada ibunya si G, langsung tanya : "Buk, bagaimana dalil yg tentang ini ?" (ibunya mungkin umurnya sekitar 80-an lebih)
Lalu si Ibuk menjawab : "bla bla bla .... di sebutkan semua dalilnya dan di terangkan"
G: "Lha itu Pak penjelasannya."
x : (wah wah wah ... putranya aja sebegitu pinternya, ternyata ibuknya jauh lebih pinter.... )  *ooo, iya ya.

suatu ketika ibuknya x datang kerumahnya ibuknya G, menjenguk x.

ngobrol-lah ibuk dengan ibuk, lalu si ibuknya G bilang : "saya ini sudah kuwalahan syukur, punya putra si G, dulunya gini,skrg paling tidak bisa saya andalkan untuk sharing masalah ilmu dan itu celengan saya nanti kalau mati, "
*lalu si ibuknya G itu cerita panjang lebar yg intinya "sungguh bangga dan syukur dia, krn putranya krn ilmu bisa diandalkan bagi ortunya, baik kethoatannya, keilmuannya, dlsb."
dia cerita, itu sdh sesuai dengan cita2 bapaknya, dan dia bisa seperti itu krn didikan bapaknya si G yg sdh duluan meninggal.

*si Ibuknya x hanya diem mendengarkan,... (bersama si x)
*lalu si ibuknya G menasehati jg si x, "macem2.. intinya : belajarlah sebanyak2nya skrg, dan mulyakanlah ibumu selagi ada"    (  :(( so sad advice )

ahirnya bbrpa waktu di tinggal, ternyata ibuknya G meninggal, hix hix.. dan si x gak tau ...  setiap kali kesana si x selalu pengen di nasehati ibuknya G, krn beliau berhasil mendidik salah satu putranya jadi kebanggaan dan celengan nanti ketika dia meninggal. x sudah anggap ibuknya G seperti ibuknya sendiri.

pengalaman pribadi si x dalam melihat si ibuknya G :
1. orang yg punya byk kelebihan, even sdh 80-an, tp pendengarannya masih bs mengetahui itu suara sendal siapa yg pulang diatas jam 10, siapa2 aja anak2nya yg belum tidur, siapa2 aja anak2nya yg gak ngaji, siapa2 aja anak2nya yg gak tidur di rumah, etc.. (semua itu tanpa melihat, tp langsung bs menegur)
2. orang yg sangat keras, tp sangat lembut klo di tunjukkan dalilnya (pernah di tunjukkan dalilnya oleh si G dan langsung nurut)

Summary :
1. hormatilah ibukmu selagi masih ada. (masih ada yg bilang : "mbung, pokokna meli eta !!!")
2. cintailah ilmu, dan ilmu itu akan selalu bicara untuk menasehati anda sendiri.
3. sekeras2nya orang, harusnya dia akan lemas krn dasar ilmu yg benar.
4. you can get another summary by yourself.


*semua conversation awalnya adalah bahasa Java, dan tanpa mengurangi makna maksud intinya, di sadur ke bhs Indo.
*how peaceful family, the family who can create their own peace by their own knowledge (religion knowledge).

No comments:

Post a Comment